Paling tidak terdapat dua staff PBB yang dipenggal kepalanya ketika demonstran menyerang kantor PBB di Afghanistan kemarin.
Para demonstran membanjiri kantor PBB setelah seorang pastor Amerika membakar kitab suci Al Qur'an di Amerika.
Sudah lebih dari 20 orang yang meninggal akibat kemarahan demonstran.
Tabloid online Inggris The SUN melansir berita "diyakini tujuh pekerja asing PBB "diburu" dan dibunuh bersama dengan lima penjaga asal Nepal.
Terdapat pula beberapa orang yang tewas yang diduga adalah para penyerang.
Dua korban tewas semalam diidentifikasi sebagai pilot asal Norwegia Letkol Siri Skare, 53 dan pekerja PBB Joakin Dungel 27 tahun asal Swedia.
Protes ini dipicu setelah seorang pastor bernama Wayne Sapp membakar kitab suci Al Qur'an di sebuah gereja Florida.
Pastor ini merupakan anak buah dari pendeta Terry Jones, yang pernah mengancam akan membuat hari "Bakar Al Qur'an pada 11 September tahun lalu."
Demo Damai Berubah Menjadi Kekerasan
Saksi mata mengatakan demonstrasi yang awalnya damai dimulai di Mazar-e Sharif tiba-tiba berubah menjadi kekerasan.
Kieran Dwyer, jurubicara misi PBB di Afghanistan mengatakan "Orang-orang terjebak dan diburu oleh demonstran. Orang-orang sipil ini tidak bersenjata yang sedang melakukan pekerjaan hak asasi manusia, bekerja untuk perdamaian Afghanistan, mereka tidak siap untuk situasi ini."
Sementara itu, protes lain di Kandahar atas pembakaran Al Qur'an menyebabkan paling tidak empat orang tewas.
Gelombang protes juga diadakan di beberapa kota lain di Afghanistan dan Pakistan. Para demonstran membakar bendera Amerika di Kabul, Afghanistan dan di Karachi, Pakistan. [muslimdaily.net/sun]
Rabu, 06 April 2011
Demonstran kecam pembakaran Al Quran dua staf PBB disembelih
Labels:
Berita Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar